Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

Jentreng

Jentreng

 Tidak banyak yang mengetahui tentang alat musik Jentreng atau yang disebut juga Tarawangsa ini. Saya sendiri baru mendengarnya dari kerabat saya yang dulunya seringkali memainkan alat musik ini bersama kakek..

Untuk informasi, jentreng atau tarawangsa ini merupakan alat yang berasal dari suku Sunda-tepatnya di Rancakalong-yaitu suku asal saya dan keluarga saya. Jika disandingkan dengan alat musik modern yang banyak diketahui orang, kita dapat melihat kemiripan bentuknya dengan gitar. Keduanya memiliki daawai, badan, dan juga pegangan sekaligus tempat senar terkait. Namun, badan jentreng cenderung lebih kotak dan tipis, dawainyapun hanya ada 2. Salah satu dawainya dimainkan dengan cara digesek dan sisanya dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari tangan.


Asal usul jentreng atau tarawangsa ini dimulai sekitar abad 8. Ketika itu masyarakat Rancakalong mengalami kesulitan karena tidak adanya bibit padi. Tidak dapat menanam sendiri, banyak dari masyarakat Rancakalong akhirnya memutuskan untuk pergi mengamen ke daerah lain untuk mendapat beras demi memenuhi kebutuhan hidup. Dari situlah masyarakat Rancakalong ini dapat bertahan hidup.


Pada masa itu, terdapat mitos sekaligus keyakinan masyarakat Rancakalong mengenai Dewi Sri atau yang sering mereka sebut Kersa Nyai. Dengan harapan agar Kersa Nyai dapat terus tinggal dan memberkahi mereka, masyarakat Rancakalong mengadakan ritual Panen Padi atau sering disebut juga Upacara Nyalin. Pada saat Upacara Nyalin inilah jentreng atau Tarawangsa dimainkan oleh masarakat sebagai musik pengiring upacara.


Hingga saat ini, jentreng atau tarawangsa masih dilestarikan oleh masyarakat Sunda dalam acara syukuran seperti contohnya Nikahan, Sunatan, Panen Padi dan masih banyak lagi

Share:

Hasapi

 Hasapi


Hasapi adalah sebuah instrument yang berasal dari Batak Toba di Sumatera Utara. Tergolong ke dalam instrument Chordofone bersenar dua (media bunyinya berasal dari dawai yang bergetar), lute (instrument berleher), dimainkan dengan cara dipetik (plucked) menggunakan alat bantu pick (zaman dulu terbuat dari tanduk kerbau, sekarang digantikan oleh pick gitar), dan salah satu instrument freet less (tidak memiliki freet) Hasapi dalam pemakaiannya terdiri atas dua jenis yaitu Hasapi Ende / Indung (Hasapi yang berfungsi sebagai pembawa melodi; biasanya bentuknya lebih besar) dan Hasapi Doal (Hasapi yang berfungsi sebagai peniru bunyi gong dan memainkan ritem; biasanya bentuknya lebih kecil dari hasapi ende). Oleh sebab itu, pada umumnya dimainkan oleh dua orang pemusik. Hasapi masuk dalam ansambel Gondang Hasapi dimana fungsinya dalam masyarakat Toba untuk kebutuhan ritual / upacara terutama ritual-ritual yang diadakan di dalam rumah (kumpulan beberapa instrument yang terdiri dari hasapi ende, hasapi doal, sarune etek, garantung dan hesek). Akan tetapi pada perkembangannya juga turut masuk dalam ansambel Uning-uningan dimana fungsinya dalam masyarakat Toba adalah hiburan (ansambel yang mengalami perkembangan sejak Opera Batak berkembang dimana instrumentnya antara lain sulim, hasapi, garantung, hesek, sarune etek, taganing). Bahan hasapi biasanya terbuat dari kayu jihor, tetapi saat ini mulai digantikan dengan kayu nangka. Stem (penalaan) untuk hasapi terdiri atas dua yaitu: (NB: senar 1 senar paling atas, senar 2 senar paling bawah) 1. Stem an dengan interval nada do (senar 1) dan nada mi (senar 2), biasa digunakan untuk kebutuhan ritual / upacara. 2. Stem an dengan interval nada sol rendah (senar 1) dan nada re (senar 2) biasa digunakan untuk kebutuhan hiburan. Bentuk hasapi cukup unik disebabkan lubang resonator yang terdapat di belakang badan instrument sehingga ketika dimainkan langsung menempel ke perut pemusik (sebutan dalam Batak Toba: Parhasapi). Ternyata hal tersebut berfungsi untuk menghasilkan efek-efek suara. Selain itu, hasapi dimainkan harus menggunakan kuku jari untuk dapat menghasilkan warna bunyi yang jernih. Hal ini juga yang menjadi salah satu tingkat kesulitan dalam permainan hasapi selain instrumentnya yang freet less.

Share:

Klarinet

Klarinet

Klarinet adalah alat musik dalam keluarga woodwind—alat musik di mana suara diproduksi dengan meniup melalui corong, dan di mana pitch bervariasi dengan membuka atau menutup lubang di tubuh alat musik. Seseorang yang memainkan klarinet disebut klarinetis.

Dilansir Kids Encyclopedia, pada 14 Januari 1960, yakni tepat 60 tahun yang lalu, klarinet ditemukan di Nuremberg. Klarinet ditemukan oleh Johann Christoph Denner.


Sejarah alat musik klarinet


Awalnya, alat musik klarinet hidup sebagai chalumeau pada awal diciptakan pada 14 Januari 1690.

Kemudian, pada sekitar 1700, salah satu pemusik asal Jerman bernama Johann Christoph Denner, menambahkan kunci baru ke alat musik chalumeau dan menghasilkan klarinet pertama di dunia.

Instrumen ini dimainkan dengan baik dengan nada nyaring yang keras, sehingga diberi nama “terompet kecil” atau klarinet.

Klarinet awalnya tidak mampu bermain dengan baik di nada yang lebih rendah, sehingga chalumeau terus dibuat untuk memainkan not rendah dan not ini dikenal sebagai ‘register chalumeau’.

Ketika klarinet membaik, chalumeau mulai tidak digunakan.


Tentang klarinet






Klarinet biasanya bernada di kunci B flat atau A, meski ada klarinet harmoni lain yang bermain di kunci C, Eb, D, dan Ab.

Selain itu, ada juga instrumen yang dikenal sebagai basset horns di F, klarinet bass bernada satu oktaf di bawah Bb soprano, klarinet Alto di Eb, klarinet contra-alto di EEb (satu oktaf di bawah klarinet alto), dan klarinet contrabass besar di BBb (satu oktaf di bawah klarinet bass).

Beberapa pemain klarinet yang cukup terkenal pada masanya yakni, Benny Goodman, Pete Fountain, dan Larry Combs 

Share:

Harmonika

 Harmonika

Harmonika adalah salah satu keluarga alat musik tiup yang ada didunia. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan meniup dan menghisap lubang untuk menghasilkan suara pada harmonika. Alat musik tiup dengan sebutan Harmonika ini berasal dari alat musik tradisional China yang awal mulanya bernama ‘Sheng’. Alat musik tradisional khas China tersebut telah digunakan sekitar 5000 tahun yang lalu, tepatnya sejak kekaisaran tokoh Nyu-kwa.


Di era perkembangan zaman seperti ini, harmonika terus berkembang dan mengalami berbagai macam modifikasi. Banyak sekali perubahan yang terbilang signifikan antara harmonika tradisional dan juga modern yang dipelopori oleh tokoh dengan nama Christian Friedrich Buschmann.

Sejarah alat musik Harmonika 



Sejarah awal mula harmonika modern awal mulanya ditemukan pada tahun 1821 oleh tokoh yang bernama Christian Friedrich Buschmann. Awal mulanya harmonika hanya sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat getar (vibra) dari logam.

Kemudian disusun secara horizontal atau tegak lurus dengan desain sekaligus konsep yang kurang bagus, dan hanya mampu menyediakan nada tiup kromatis (suatu tanda yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan setengah nada, atau mengembalikan nada yang telah dinaikkan atau diturunkan itu kembali ke nada asal.)

Model awal harmonika dari Christian Friedrich Buschmann akhirnya banyak ditiru. Sekaligus disempurnakan menjadi lebih baik oleh beberapa tokoh. Salah satu tokoh yang memodifikasi harmonika menjadi lebih modern adalah Richter. Desain dari tokoh inilah yang menjadi desain awal pembuatan harmonika modern.

Tepatnya Pada tahun 1826 ia mengembangkan variasi harmonika yang disebut-sebut modern dengan 10 lubang tetap dan 20 pelat getar dengan pemisahan fungsi pelat yang ditiup dan yang dihisap. Tahun demi tahun perkembangan alat musik harmonika semakin maju.

Baru kemudian pada tahun 1847 keluarga seydel, yaitu Johann Christian Seydel dan Christian August Seydel. Membuat atau mendirikan sebuah pabrik harmonika di bawah kaki gunung, gunung tersebut bernama “Aschberg’. Sebenarnya mereka sama sekali tidak mempunyai dasar apapun untuk membuat pabrik biola tersebut. Karena mereka pun tidak lahir dari keluarga pecinta musik.


Share:

Suling

 Suling


Apa itu suling ?

     Alat musik suling berasal dari daerah Jawa Barat. Instrumen musik yang terbuat dari bahan bambu ini tergolong ke dalam jenis instrumen musik tiup atau biasa dikenal sebagai aerophone. Gawai ini memiliki bentuk yang kecil dan memanjang sekitar 30 cm dengan garis tengah sebesar 3 cm. Ciri khas sebuah suling adalah adanya lubang kecil pada bagian tubuhnya yang berfungsi sebagai tempat mengatur nada yang diinginkan oleh pemainnya.

     Suara yang dihasilkan dari alat musik bambu ini mirip dengan siulan yang kasar dan melengking. Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa suara yang dihasilkan tersebut berasal dari udara yang ditiupkan melalui ujung dari instrumen musik ini. Udara tersebut kemudian akan mengalir dan
membentur dinding suling yang berfungsi sebagai
resonator untuk menghasilkan suara dengan nada yang sesuai.


Sejarah suling

     Suling telah diperkirakan ada semenjak zaman purba. Hal itu didukung oleh temuan berupa beberapa suling sebagai peninggalan manusia purba Neanderthal. Peninggalan tersebut diperkirakan telah berumur sekitar 40.000 tahun. Beda halnya dengan suling zaman sekarang yang terbuat dari bambu, pada zaman purba dulu ia diciptakan dengan menggunakan tulang hewan sebagai bahan utamanya. 
 
    Manusia purba Neanderthal memiliki pemikiran yang sudah maju dan tidak sama dengan manusia purba lainnya yang hanya bisa makan dan bertahan hidup saja. Bahkan, beberapa ilmuwan percaya bahwa mereka memiliki kemampuan berpikir yang tidak kalah maju nya dengan manusia modern zaman sekarang. Dengan ditemukannya suling berbahan tulang hewan tersebut pun menandakan bahwasanya manusia purba ini telah memiliki kebudayaan yang tinggi.

     Di Indonesia sendiri alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini sangatlah terkenal hingga seantero Indonesia. Biasanya alat musik berukuran kecil ini terbuat dari bambu yang nantinya akan dilubnagi sehingga menghasilkan bunyi yang diinginkan. Bahan pembuatannya sendiri, yakni bambu, sangat mudah untuk ditemukan di Indonesia. Dari waktu ke waktu suling mengalami perkembangan nada hingga tercapailah nada suling seperti sekarang ini.

Cara memainkan suling

      Sebagaimana memainkan instrumen musik yang lainnya, untuk menjadi mahir memainkan instrumen suling maka dibutuhkan latihan berulang dan sungguh-sungguh. Sebenarnya untuk memainkan suling ini tidak dapat dibilang susah ataupun gampang. Namun, dapat dipastikan siapa saja bisa memainkannya asal berlatih karena cara menghasilkan nada dasar cukup mudah.

     Untuk menghasilkan nada dasar yang diinginkan maka dibutuhkan petunjuk dalam memainkannya. Biasanya, untuk menghasilkan tiap nada caranya berbeda yaitu dengan menutupi lubang yang sesuai dengan nada yang diinginkan. Dasar dari permainan suling sendiri tergantung dari teknik membuka dan menutup lubang yang ada pada suling tersebut serta udara yang ditiupkan oleh para pemain.

     Secara garis besar, ada tiga macam cara dalam meniup instrumen musik ini. Cara tersebut diantaranya adalah yang pertama yaitu dengan menggunakan tiupan lembut agar menghasilkan nada-nada rendah. Kedua, tiupan yang diberikan adalah dengan kekuatan sedang agar nada-nada yang dihasilkan pun adalah nada-nada yang sedang dimana tidak tinggi maupun rendah. Dan yang terakhir adalah melalui tiupan keras sehingga membunyikan nada-nada yang tinggi sebagai hasilnya. 


Macam - macam suling di indonesia

Suling Sunda


     Suling Sunda merupakan sebuah alat musik suling bambu khas dari tanah Pasundan. Dimana suling ini dibuat dari bambu, tentunya bambu yang digunakan juga bambu sembarangan, melainkan bambu yang sudah harus ditentukan jenisnya, ukiran dan bentuknya.

     Apabila dilihat dari segi bentuknya, alat musik ini sangatlah sederhana tetapi dengan harmonisasi suara yang dihasilkan tidak kalah jika dibandingkan dengan alat musik modern lainnya, misalnya harmonika, rekorder, saxophone dan masih banyak lagi yang lainnya.

     Hal ini dikarenakan, meskipun instrumen suling mempunyai bentuk yang sederhana, tapi para pemainnya mempunyai skill yang cukup tinggi dalam memainkan sehingga akan tercipta suatu nada yang indah dan bisa menumbuhkan sebagai terutama untuk masyarakat Pasundan.

     Suling Sunda dibuat dari bahan bambu tamiang, yakni bambu yang mempunyai ukuran kecil serta tipis, sehingga sangat cocok digunakan untuk menjadi alat musik suling. Alat musik tradisional suling biasanya digunakan untuk mengiringi kecapi, gamelan dan juga tembang Sunda gamelan.

     Dimana suling ini bisa menghasilkan suara yang terdengar unik dan akan membangkitkan jiwa bagi para pendengarnya. Terdapat 4 nada yang bisa dihasilkan oleh suling Sunda ini, nada tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

• Nada Madenda atau Sorog.
• Nada Pelog Degung.
• Nada Mandulungan.
• Nada Slendro.


Suling paruh


     Suling paruh merupakan alat musik suling yang dibuat dari bahan bambu dan kedua ujungnya disumbat. Pada salah satu ujung dari alat musik ini akan dipotong dengan bentuk miring dan diberikan sebuah celah untuk meniupnya.

     Suling paruh mempunyai 6 lubang yang ada pada sisi depan serta ada satu lubang pada bagian sisi belakang. Dimana suling ini biasanya digunakan sebagai pengiring dalam musik sawat yang mempunyai pola ritme yang cukup rumit, tetapi bunyinya tidak berbeda dengan yang lainnya.


Suling Lembang dari tana toraja


     Suling lembang dari Tana Toraja yang mempunyai ukuran panjang 40-100 cm, sehingga suling lembang ini termasuk kedalam suling terpanjang di Toraja. Sebenarnya bukan hanya berada di Toraja saja, melainkan suling ini juga termasuk kedalam suling terpanjang yang ada di negara Indonesia.

     Tetapi, meskipun alat musik ini terlihat sangat panjang, suling juga masih tetap nyaman pada saat dipegang, hal ini dikarenakan suling Toraja mempunyai diameter yang kecil.

     Suling Lembang juga mempunyai keunikan, yakni adanya penambahan berupa cerobong tanduk yang ada pada bagian ujungnya, sehingga apabila dilihat dari segi bentuknya akan mirip seperti terompet.

     Suling ini juga mempunyai lubang pengatur dengan nada berjumlah 6 buah suling lembang yang akan dimainkan secara bersamaan dengan alat musik suling deata. Hal ini dikarenakan, apabila suling lembang dimainkan secara individu atau secara solo, maka nada yang dihasilkan akan kurang menarik.

     Suling lembang biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Toraja pada saat suasana duka. Bukan hanya itu, alat musik ini juga dimainkan dalam acara aluk rampe matampu dan rambu-tuka.



Saluang


     Saluang merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Minangkabau. Dimana alat musik ini dibuat dari bahan bambu tipis, adapun bentuk dari saluang juga mirip dengan bentuk alat musik suling.

     Perbedaan antara saluang dan suling hanya terdapat pada jumlah lubang yang dimilikinya, dimana saluang hanya mempunyai 4 lubang lebih sedikit jika dibandingkan dengan suling. Adapun ukuran dari saluang juga cukup panjang, yakni 40 hingga 58 cm dengan diameter berukuran 3 hingga 3,5 cm.


Selain alat musik tiup yang bernama suling ini, masih banyak lagi loh alat musik tiup yang lain contoh nya saxophone, kalau kamu ingin membaca tentang saxophone bisa klik disini










Share:

Saxophone



Saxophone






Kalo temen-temen pernah denger musisi yang namanya Kenny G atau Dave Koz, apa yang terbayang dalam pikiran temen-temen? Yeah, bener banget, mereka adalah musisi yang memainkan alat musik Saxophone. Di sini kita akan bahas lebih lanjut tentang Saxophone




Apa itu saxophone??

Alat musik Saxophone adalah alat musik tiup yang terbuat dari logam, yang pertama kali di ciptakan oleh seorang pemain musik asal Belgia yang bernama Adolph Sax.

Alat musik saxophone termasuk dalam keluarga woodwind dan sumber suaranya adalah reed, dalam hal sumber suara, saxophone menggunakan single reed, sedangkan alat musik woodwind yang lainnya seperti oboe menggunakan double reed, dan flute tidak memakai reedSaxophone mulai populer di kalangan musisi dunia ketika mulai memasuki tahun 1900-an. Semakin populer ketika memasuki tahun 1920-1930-an karena saxophone mulai digunakan oleh musisi jazz pada saat itu.




Sejarah saxophone

Penemu saxophone sendiri adalah Adolphe Sax (1814-1894).

Saxophone adalah suatu alat musik yang masuk di dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai macam jenis dengan range yang berbeda-beda. SAXOPHONE dikembangkan di tahun 1840-an oleh Adolphe Sax, seorang berkebangsaan Belgia.

Ketika masih bekerja di toko alat ayahnya di Brussels, saksofon mulai mengembangkan sebuah alat yang memiliki proyeksi instrumen kuningan yang lebih lincah dari sebuah alat-alat musik tiup kayu lainnya. Prioritas lain adalah untuk menciptakan sebuah alat yang akan merentangkan oktaf, sebagai perkembangan dari alat musik klarinet. Sebelum karyanya pada alat musik saxophone, Saxophone membuat beberapa perbaikan-perbaikan pada instrumen bass klarinet dengan meningkatkan keywork akustik dan memperluas jangkauan nada-nada yang lebih rendah.

Saxophone juga merupakan pembuat ophicleide, sebuah instrumen kuningan yang berbentuk kerucut besar dalam daftar bass dengan tombol mirip dengan alat musik tiup kayu. Pengalamannya dengan kedua instrumen tersebut memungkinkan dia untuk mengembangkan keterampilan dan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat alat musik saxophone pertama.

Setelah tercipta dalam beberapa ukuran pada awal tahun 1840-an, saksofon menerima sebuah hak paten saxophone. Paten tersebut mencakup 14 versi dari beberapa desain dasar, dibagi menjadi dua kategori di masing-masing tujuh instrumen dan mulai dari sopranino ke kontrabas. Dalam kelompok dipertimbangkan untuk bekerja orkestra, instrumen ditransposisikan di kedua F atau C, sedangkan band “militer” kelompok termasuk instrumen bergantian antara Es dan Bes.

Saxophone soprano adalah instrumen orkestra hanya untuk suara di pitch konser. Semua instrumen diberi berbagai tertulis awal dari B di bawah staf treble ke F tiga jalur buku di atasnya, memberikan setiap saxophone sejumlah dua setengah oktaf. Paten saxophone kedaluwarsa pada tahun 1866, sesudahnya banyak produsen alat melakukan peningkatan mereka sendiri dengan desain dan keywork.

Modifikasi besar pertama oleh produsen Perancis yang diperpanjang bel sedikit dan menambahkan tombol tambahan untuk memperpanjang rentang bawah oleh satu sem / fone ke Bes. Hal ini diduga bahwa saxophone sendiri mungkin telah mencoba modifikasi ini. ekstensi ini diadopsi ke dalam hampir semua desain modern. Pengunaan saxophone ini pertaman kali muncul ke permukaan oleh sahabat dari Sax yaitu Hector Berlioz pada tahun 1942. pengunaannya di orkestra sangat jarang, hanya beberapa composer klasik yang menggunakannya seperti Berlioz, Maurice Ravel, dan composer Jerman Richard Wagner

Perkembangan teknis dari saxophone ini dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten saxophone masih berlaku dan sesudahnya.

Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip kepada clarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, muncul banyak pembuat saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya yang lebih cepat secara teknis. walau begitu, dalam 150 tahun perkembangannya, fondasi dasar saxophone tidak banyak berubah dari desain awalnya.

Pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak digunakan, salah satunya dalam pertunjukkan Vaudeville dan dance band mengantikan violin. Sampai saat ketika musisi Jazz mulai melirik saxophone, dengan mengaplikasikan phrasing dan attack dari trumpet.

Sekitar tahun 1920-an, dengan tokoh seperti Sidney Bechet, dan Coleman Hawkins. Lalu disempurnakan pada tahun 1930-an dengan Lester Young, lalu muncul Charlie Parker. Musisi yang disebutkan di atas bereksperimen dengan berbagai tone dan suara dari saxophone hingga teknik bermainnya berkembang seperti saat ini dan menjadikan saxophone menjadi alat musik yang sangat popular. Saat ini saxophone yang paling umum digunakan adalah Soprano (Bb), Alto (Eb), Tenor (Bb), dan Baritone (Eb). Pada saat ini terdapat berbagai macam merk saksofon yang beredar di pasaran seperti; Selmer, Conn, Yamaha, Yanagisawa, L.A.Sax, Jupiter, Lincoln, La Fleur, Weril, Lark dan Subaru.

Pemain saksofon disebut saksofonist.




Jenis - jenis saxophone







Dari sekian banyak jenis saxophone yang paling populer adalah Soprano (Bb), Alto (Eb), Tenor (Bb), dan Baritone (Eb). Dalam menentukan langkah pertama untuk belajar saxophone maka kita harus memilih jenis saxophone yang manakah yang paling tepat untuk mulai belajar.


Untuk pemula ada baiknya memilih saxophone jenis Alto. Kenapa Alto? Karena jenis inilah yang paling populer. Sebagai pemula kamu harus terbiasa dulu dengan alatnya, suaranya, cara memainkannya sampai lagu-lagu untuk mulai belajar.


Sebagian besar lagu jazz klasik atau lagu modern yang menggunakan saxophone kebanyakan menggunakan saxophone jenis alto. Sehingga kamu akan lebih familiar dan lebih mudah dalam mempelajari sebuah lagu. Tapi pilihan kembali lagi kepada diri kamu sendiri. Ingin memilih saxophone jenis lain pun tidak dilarang.






Komponen saxophone


Setelah mengetahui sejarah dan jenis saxophone patut diketahui juga bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah saxophone. Mari kita lihat gambar di atas. Bisa kita lihat komponen dalam saxophone mulai dari mouthpiece sampai bell.

Mouthpiece adalah salah satu komponen terpenting karena melalui mouthpiece lah seorang pemain saxophone melantunkan nada nada indahnya. Bagai sebuah microphone untuk penyanyi, maka mouthpiece adalah penghubung langsung antara pemain dengan alatnya.




Sekian tentang alat musik tiup ini, jika bosan dengan yang tiup tiup, aku ada nih yang petik petik, kalian bisa tekan ini









.

Share:

Perkenalan

 Hallo sobat musik, perkenalkan namaku Caca, aku berasal dari sekolah MA Soebono Mantofani, kalau kalian ingin tau tentang sekolah ku bisa tekan disini atau bisa langsung cari di https://soebonomantofani.sch.id/ 

Diblog aku ini mari kita belajar lebih banyak tentang alat musik


Sejarah Alat Musik

    Menciptakan musik merupakan bentuk hiburan paling tua. Siulan sebagai bentuk musik muncul pertama kali sekitar 40.000 tahun yang lalu. Setelah itu, ribuan jenis alat musik tercipta. Kreatifitas para musisi pada jaman now semakin dimanjakan dengan begitu banyak pilihan alat musik yang bisa dimainkan.

Berikut akan kami tampilkam beberapa jenis alt musik yang ada saat ini, setiap alat musik mengalami berbagai modifikasi yang makin menambah jenis dan ragam alt musik itu sendiri.


Fungsi Alat Musik Tradisional 

     1. Perantara Komunikasi

Dalam beberapa lingkungan komunitas masyarakat Indonesia ditemukan beberapa alat musik dimainkan sebagai media untuk berkomunikasi secara massal. Bunyi yang dihasilkan dari alat musik memberikan pertanda khusus yang oleh masyarakat pendengarnya dapat dipahami sebagai sebuah pesan atau isyarat tertentu. Khususnya di lingkungan masyarakat pedesaan, fungsi ini tampaknya masih relevan di era sekarang.

     2. Hiburan Masyarakat 

Di saat teknologi belum masuk ke dalam komunitas masyarakat di Indonesia, maka alat musik tradisional bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Dalam konteks masyarakat tradisional maupun modern, musik sering kali jadi pilihan hiburan untuk menghilangkan penat. Dalam sejumlah penelitian, bermain alat musik dapat melatih fokus dan kerja otak sehingga dapat merangsang kemampuan kognitif seseorang. 

     3. Media Upacara dan Budaya 

Dalam beberapa budaya di Indonesia, suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional diyakini mampu memberikan energi khusus yang sifatnya immaterial dan mistis. Karena itu, alat musik juga sering kali difungsikan sebagai pelengkap dalam rangkaian ritual kebudayaan. Seperti pada gong luwang dalam instrumen gamelan Bali yang dianggap sakral dan umumnya dimainkan hanya dalam acara adat tertentu.

 

Jenis-jenis alat musik

     Alat Musik Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang menghasilkan nada. Alat music dapat membunyikan melodi dalam lagu secara lengkap. Bunyi yang dihasilkan dalam alat musik melodis ini mengatur nada utama dalam sebuah lagu atau musik.


Berikut jenis-jenis cara memainkan alat musik melodis beserta contohnya;

- Alat musik yang dipetik yaitu gitar, selain gitar, alat musik melodis lain yang dipetik ada ukulele, sasando, kecapi, dan mandolin


- Alat musik yang ditiup yaitu pianika. Selain pianika, seruling juga termasuk alat musik melodis yang ditiup. Selain itu ada juga flute, terompet, dan saxophone.


- Alat musik yang ditekan yang paling populer adalah piano, ada juga alat musik keyboard, organ, dan akordeon yang juga dimainkan dengan cara ditekan.


- Alat musik getar atau digoyang yaitu angklung.


- Alat musik yang digesek yang paling populer adalah biola. Biola dimainkan menggunakan alat gesek yang dibuat dari bahan khusus, namanya bow. Adapun alat musik melodis yang digesek lainnya ialah cello.


- Alat musik yang dihisap yaitu harmonika. Harmonika bisa mengeluarkan suara dari tarikan dan hembusan udara dari mulut pemainnya.


     Alat Musik Harmonis

Alat musik jenis harmonis dimainkan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Berikut adalah contohnya:

- Gitar, ukulele dan guitalele. Ketiga alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Selanjutnya gambus, adalah alat musik yang mirip dengan gitar, cara memainkannya dengan cara dipetik dan punya beberapa senar.

- Piano, adalah alat musik harmonis modern yang juga populer yang dimainkan dengan cara ditekan.

- Harpa adalah alat musik harmonis yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.

- Sasando adalah alat musik harmonis yang berasal dari NTT, tepatnya dari Rote. Sasando merupakan alat musik dawai yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.


     Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada. Alat musik ini berguna untuk mengatur jalannya irama musik.

Alat musik ritmis adalah alat musik yang sering dijadikan pengiring lagu. Contohnya seperti drum dan marakas.

Musik sangat menyenangkan bukan, jika kamu terakhir utk lebih tahu ttg musik kamu bisa membaca blok ku yg lain. babaii




 

Share:

Sasando

 Sasando


    Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

 Sasando tergolong dalam alat musik cordophone karena dimainkan dengan cara dipetik. Seperti yang dinyatakan oleh Paradisa (2009:112) bahwa sasando merupakan sebuah alat musik petik. Bentuknya seperti gitar, biola atau kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah terdapat ganjalan-ganjalan tempat senar-senar (dawaidawai) direntangkan. Ganjalan-ganjalan ini berfungsi memberi efek nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh kedalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas.


Sejarah Sasando

    Zaman dahulu masyarakat dari pulau Rote alat musik sasando tercipta dari seorang pemuda bernama Sangguana yang terdampar di pulau Ndana. Pada masa itu merupakan zaman kerajaan, sehingga pemuda tersebut di bawa oleh masyarakat pulau Ndana kepada raja mereka. Ternyata pemuda tersebut memiliki bakat seni yang menakjubkan sehingga dia diperbolehkan tinggal di tempat tersebut.

    Suatu hari putri raja menginginkan sebuah alat musik yang baru yang belum pernah dimiliki atau dimainkan oleh orang lain kepada Sangguana. Lalu alat musik tersebut dibuat oleh Sangguana dari daun lontar dan bilahan bambu yang ketika dimainkan menghasilkan suara yang merdu.

    Di mana inspirasi untuk membuat alat tersebut dari sebuah mimpi. Dan akhirnya alat musik tersebut di hadiahkan kepada puri raja tersebut dan diberi nama “Depo Hitu” yang sekarang dikenal dengan nama Sasando.


Bentuk dan Bahan pembuatan Sasando


    Sasando memiliki bentuk yang mirip dengan kebanyakan alat musik petik yang lainnya, seperti biola, gitar dan kecapi. Sasando memiliki beberapa bagain, bagian utama dari sasando terbuat dari bambu berbentuk tabung panjang. Bagian tengahnya diberi ganjalan-ganjalan/seperti tabung (dari atas ke bawah) yang terdiri dari senar pada tabung tersebut.

   Senar-senar tersebut menghasilkan suara yang berbeda-beda jika dipetik. Kemudian tabung yang terdiri dari senar tersebut diletakkan diatas anyaman yang terbuat dari daun lontar berbentuk seperti kipas dan memiliki fungsi tempat resonansi sasando. Fungsi dari daun lontar ialah memantulkan getaran dari dawai-dawai (senar-senar) yang dipetik.

   Seiring berkembangnya waktu muncullah sasando elektrik, namun bahan yang digunakan dalam membuat alat musik sasando elektrik bukan lagi dari daun lontar. Karena sasando elektrik tidak lagi membutuhkan ruang resonansi melainkan menggunakan sound system maupun speaker (pengeras suara) agar menghasilkan suara yang kuat yang bisa di dengar secara luas.

   Secara umum sasando yang berukuran kecil memilki ukuran 30 cm, sedangkan ukuran besar 50 cm (panjang) dan 30 cm (lebar).


Cara memainkan Sasando

    Sasando memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya, yakni dalam cara memainkannya dengan menggunakan kedua tangan untuk memetik senar dengan cara bersamaan. Namun dalam memetik senar arahnya berlawanan. Dalam memainkan accord digunakan tangan tangan. Sedangkan untuk mengatur melodi dan bass digunakan tangan kiri.


Jenis - jenis Sasando

      1. Berdasarkan Alatnya

Sasando dibagi menjadi 3 berdasarkan alatnya. Dilihat dari ada atau tidak adanya alat tambahan, yang pertama sasando tradisional dan yang kedua sasando elektrik. Alat tambahan yang dimaksud disini ialah alat untuk memperkuat suara yang dihasilkan oleh alat musik sasando. Sasando tradisional memainkan sasando secara akustik. Sedangkan pada sasando elektrik, cara memainkannya bisa menggunakan alat sound system.

Sasando tradisional memiliki beberapa kelemahan yaitu saat memetik dawai, jari jemari bisa terhalang oleh daun lontar sehingga bunyi yang dihasilkan tidak bisa dinikmati secara maksimal atau suara yang dihasilkan kurang bagus.

Dan suara yang dihasilkan hanya dapat di nikmati oleh beberapa orang yang berada disekitar pemainnya saja atau dengan kata lain suara yang dihasilkan tidak luas. Sehingga terciptalah sasando elektrik dengan 30 dawai.


      2. Berdasarkan Suara Yang Dihasilkan

Berdasrkan suara yang dihsailkan alat musik sasando dibagi menjadi 3 jenis yakni sasando biola, sasando gong dan sasando dobel. Pengolongan ini ditentukan dari kebutuhannya saat melakukan pertunjukan.


a. Sasando biola

    Sasando biola ialah sasando dengan nada diatonis. Bentuk dari sasando ini mirip dengan sasando gong, namun memiliki perbedaan yaitu diameter bambu dari sasando biola lebih besar daripada sasando gong.

    Kenapa disebut dengan sasando biola, kerena mempunyai bunyi/ nada yang dihasilkan mirip dengan biola. Nada dari sasando biola awalnya 30 senar (dawai) kemudian bertambah menjadi 32-36 senar. Konon ceritanya sasando biola telah berkembang sejak abd ke-18.


b. Sasando gong

    Sasando gong ini memiliki nada pentatonik, dan dimainka dengan menggunakan irama gong. Sasando gong lebih populer di Pulau Rote, karena sering dimainkan untuk mengiringi syair-syair khas dari pulau Rote.

    Senar (dawai) yang dimiliki sasanso gong berjumlah 7. Lalu berkembang dari 7 menjadi 11. Sama halnya dengan sasando biola, kenapa disebut sasando gong karena suara yang dihasilkan mirip gong.


c. Sasando dobel

    Alat musik sasando dobel menghasilkan suara dua buah sasando. senar yang dimiliki sasando dobel sebanyak 56 dawai dan 84 dawai.


      3. Berdasarkan Jumlah Dawai (Senar)

Sasando secara umum memiliki 10 dawai. Berdasarkan jumlah senarnya sasando dibagi menjadi :

Sasando gong memiliki 7 dawai dan 11 dawai

Sasando yang memiliki 24 dawai dan 26 dawai

Sasando engkel memiliki 28 dawai

Sasando biola memiliki 30 dawai, 32 dawai, dan 36 dawai

Sasando dobel memiliki 56 dawai dan 84 dawai


Dari ulasan diatas mulai dari sejarah sasando, bentuk dan bahan sasando, cara memainkannya serta jenis-jenis dari sasando semoga bisa memberikan edukasi yang baru mengenai alat musik tradisional pulau Rote ini.  

Selain sasando, gitar adalah alat musik petik yg menyenangkan juga loh. Ingin tahu lebih banyak tentang Gitar? Kalian bisa baca disini 








Share:

UKULELE

 UKULELE

Ukulele, sebuah alat musik petik sejenis gitar kecil asal Hawaii yang pertama kali ditemukan tahun 1879. Di negara asalnya, ukulele sering digunakan untuk mengiringi tari hula-hula. Di Indonesia, ukulele dipakai saat memainkan musik keroncong.

Ukulele sendiri adalah alat musik asli Hawaii yang bentuknya seperti gitar namun memiliki ukuran yang lebih kecil.
 
Ukulele adalah gitar yg berukuran kecil, untuk info tentang gitar bisa baca disini
Share:

GITAR

GITAR

Gitar merupakan sebuah alat musik berdawai yang dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan dua cara, yaitu memetiknya menggunakan jari serta plektrum. Gitar sendiri terbentuk dari adanya sebuah bagian tubuh pokok serta bagian leher padat yang berfungsi sebagai tempat senar.



Jenis-jenis gitar

1. Gitar Klasik

Gitar klasik adalah pilihan yang biasa untuk gitaris pemula atau orang tua.








2. Gitar akustik

Gitar akustik memiliki dawai baja dan leher yang jauh lebih tipis. Fitur ini menjadikannya gitar serbaguna, disesuaikan untuk memainkan beragam gaya musik. Ini banyak digunakan dalam pop, rock, blues, jazz, dan hampir setiap gaya lain yang dapat Anda pikirkan.








3. Gitar Listrik

Gitar elektrik adalah kelompok instrument musik yang suaranya dihasilkan dari bantuan elektrik.








4. Gitar Bass

Gitar bass adalah elektrik (biasa disebut gitar bas, bas elektrik atau bas saja) adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Biasanya suaranya ngebass atau berat.







Ada alat musik yang seperti gitar namun memiliki ukuran yang lebih kecil, apakah itu? Benar ukulele. mau tahu tentang ukulele? Bisa klik disini
Share:

Blogroll

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Advertising

Advertising

Hallo sobat musik

Mari tahu lebih banyak tentang alat musik!

Mengenal komponen penyusun

 Assalamualaikum Wr Wb.  Hallo semua aku Caca, di postingan ini aku akan menjelaskan detail lebih mendalam tentang gitar, apa itu Gitar? Apa...

Label