Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

Sejarah Kolintang

 SEJARAH KOLINTANG


       Zaman kala itu, ada sebuah desa yang sangat indah dan permai yang bernama adalah To Un Rano. Desa itu saat ini lebih dikenal oleh banyak orang dengan nama desa Tondano. Mula-mulanya, di desa yang terletak di daerah Minahasa ini, ada sosok gadis cantik jelita yang sudah tersohor ke seluruh pelosok desa, sehingga banyak pemuda yang jatuh hati. Sang gadis itu bernama Lintang, sosok yang pandai bernyanyi dan memiliki suara emas yang nyaring sekaligus merdu, sehingga banyak orang yang kagum dengan suaranya.

Pada suatu waktu, sebuah pesta muda-mudi diselenggarakan di desa To Un Rano. Saat itu, muncullah seorang pemuda gagah dan tampan yang kemudian berkenalan dengan Lintang, ia menyebut namanya, Makasiga. Singkat cerita, Makasiga jatuh cinta dengan Lintang, kemudian memutuskan untuk meminang Lintang. Akan tetapi, ada satu syarat jika pinangan Makasiga ingin diterima oleh Lintang, yakni Makasiga harus mencari alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas.

Atas keinginan dan syarat yang harus dipenuhi, kemudian Ma?asiga pun pergi berkelana keluar masuk hutan hanya untuk mencari alat musik yang diinginkan Lintang. Ketika malam tiba, badan Makasiga tampak kedinginan, tetapi keesokan harinya ia tetap membelah-belah kayu untuk kemudian dijemurnya. Setelah belahan-belahan kayu sudah cukup kering, kemudian mengambil satu persatu belahan kayu tersebut dan kemudian dilemparkannya kayu-kayu itu ke berbagai tempat.

Ketika belahan-belahan kayu jatuh dan membentur tanah, seketika terdengar bunyi-bunyian yang amat nyaring dan merdu. Makasiga senang bukan kepalang, berkat ketekunan dan keuletannya, ia berhasil membuat alat musik. Sementara di tempat lain, dua orang pemburu juga mendengar bunyi-bunyian itu, sehingga berusaha mencari sumber bunyi tersebut. 

Singkat cerita, Makasiga jatuh sakit dan kurus kering karena terlalu fokus mencari alat musik untuk Lintang, sehingga ia lupa makan dan minum. Dua orang pemburu tadi menemukannya dan membawanya kembali ke desanya. Namun, karena sakitnya semakin parah, Makasiga pun meninggal dunia. Mendengar Makasiga meninggal, Lintang pun sakit parah dan menyusulnya ke alam baka.

Kisah ini adalah cerita rakyat Minahasa mengenai asal usul alat musik kolintang yang merupakan alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara. Berasal dari bahan kayu, tetapi jika dipukul tentunya bisa menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring dan merdu, sehingga banyak orang yang ingin mendengarkannya.

Bunyi yang dihasilkan dapat mencapai nada-nada tinggi ataupun rendah tergantung selera pemain alat musik kolintang. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat Kolintang adalah kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau jenis kayu lain yang ringan, tetapi bertekstur padat dan serat kayunya tersusun rapi, seperti membentuk garis-garis horizontal.

Cerita sejarah tentang alat musik kolintang itu diambil dari buku Kolintang: Kisah Alat Musik Khas Minahasa karya E. H. Rauw.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Advertising

Advertising

Hallo sobat musik

Mari tahu lebih banyak tentang alat musik!

Mengenal komponen penyusun

 Assalamualaikum Wr Wb.  Hallo semua aku Caca, di postingan ini aku akan menjelaskan detail lebih mendalam tentang gitar, apa itu Gitar? Apa...

Label