Suling
-
Allah Maha Pencipta
Sungguh indah ciptaan-Nya, Allah maha Indah dan mencintai keindahan
-
Panorama Lingkungan MA. Soebono
Sulit dipungkiri bahwa hanya sedikit sekolahan konsisten dengan melestarikan penghijauan.
-
Gedung Madrasah Ibtidaiyah
Di sebelah gedung MA berdiri kokoh gedung Madrasah Ibtidaiyah
-
featured slide 4 title
Para inisiator pendiri yayasan ini mengharap agar pendidikan di segala bidang terus dikembangkan.
-
Citra Kirana Hadir dalam Acara Haflah Akhir Sanah
Sekolah menjadi tempat paling kondusif mengembangkan semua kreatifitas siswa, termasuk seni dan budaya.
Suling
Saxophone
Saxophone
Kalo temen-temen pernah denger musisi yang namanya Kenny G atau Dave Koz, apa yang terbayang dalam pikiran temen-temen? Yeah, bener banget, mereka adalah musisi yang memainkan alat musik Saxophone. Di sini kita akan bahas lebih lanjut tentang Saxophone
Apa itu saxophone??
Alat musik Saxophone adalah alat musik tiup yang terbuat dari logam, yang pertama kali di ciptakan oleh seorang pemain musik asal Belgia yang bernama Adolph Sax.
Alat musik saxophone termasuk dalam keluarga woodwind dan sumber suaranya adalah reed, dalam hal sumber suara, saxophone menggunakan single reed, sedangkan alat musik woodwind yang lainnya seperti oboe menggunakan double reed, dan flute tidak memakai reedSaxophone mulai populer di kalangan musisi dunia ketika mulai memasuki tahun 1900-an. Semakin populer ketika memasuki tahun 1920-1930-an karena saxophone mulai digunakan oleh musisi jazz pada saat itu.
Sejarah saxophone
Penemu saxophone sendiri adalah Adolphe Sax (1814-1894).
Saxophone adalah suatu alat musik yang masuk di dalam kategori aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai macam jenis dengan range yang berbeda-beda. SAXOPHONE dikembangkan di tahun 1840-an oleh Adolphe Sax, seorang berkebangsaan Belgia.
Ketika masih bekerja di toko alat ayahnya di Brussels, saksofon mulai mengembangkan sebuah alat yang memiliki proyeksi instrumen kuningan yang lebih lincah dari sebuah alat-alat musik tiup kayu lainnya. Prioritas lain adalah untuk menciptakan sebuah alat yang akan merentangkan oktaf, sebagai perkembangan dari alat musik klarinet. Sebelum karyanya pada alat musik saxophone, Saxophone membuat beberapa perbaikan-perbaikan pada instrumen bass klarinet dengan meningkatkan keywork akustik dan memperluas jangkauan nada-nada yang lebih rendah.
Saxophone juga merupakan pembuat ophicleide, sebuah instrumen kuningan yang berbentuk kerucut besar dalam daftar bass dengan tombol mirip dengan alat musik tiup kayu. Pengalamannya dengan kedua instrumen tersebut memungkinkan dia untuk mengembangkan keterampilan dan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat alat musik saxophone pertama.
Setelah tercipta dalam beberapa ukuran pada awal tahun 1840-an, saksofon menerima sebuah hak paten saxophone. Paten tersebut mencakup 14 versi dari beberapa desain dasar, dibagi menjadi dua kategori di masing-masing tujuh instrumen dan mulai dari sopranino ke kontrabas. Dalam kelompok dipertimbangkan untuk bekerja orkestra, instrumen ditransposisikan di kedua F atau C, sedangkan band “militer” kelompok termasuk instrumen bergantian antara Es dan Bes.
Saxophone soprano adalah instrumen orkestra hanya untuk suara di pitch konser. Semua instrumen diberi berbagai tertulis awal dari B di bawah staf treble ke F tiga jalur buku di atasnya, memberikan setiap saxophone sejumlah dua setengah oktaf. Paten saxophone kedaluwarsa pada tahun 1866, sesudahnya banyak produsen alat melakukan peningkatan mereka sendiri dengan desain dan keywork.
Modifikasi besar pertama oleh produsen Perancis yang diperpanjang bel sedikit dan menambahkan tombol tambahan untuk memperpanjang rentang bawah oleh satu sem / fone ke Bes. Hal ini diduga bahwa saxophone sendiri mungkin telah mencoba modifikasi ini. ekstensi ini diadopsi ke dalam hampir semua desain modern. Pengunaan saxophone ini pertaman kali muncul ke permukaan oleh sahabat dari Sax yaitu Hector Berlioz pada tahun 1942. pengunaannya di orkestra sangat jarang, hanya beberapa composer klasik yang menggunakannya seperti Berlioz, Maurice Ravel, dan composer Jerman Richard Wagner
Perkembangan teknis dari saxophone ini dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten saxophone masih berlaku dan sesudahnya.
Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip kepada clarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, muncul banyak pembuat saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya yang lebih cepat secara teknis. walau begitu, dalam 150 tahun perkembangannya, fondasi dasar saxophone tidak banyak berubah dari desain awalnya.
Pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak digunakan, salah satunya dalam pertunjukkan Vaudeville dan dance band mengantikan violin. Sampai saat ketika musisi Jazz mulai melirik saxophone, dengan mengaplikasikan phrasing dan attack dari trumpet.
Sekitar tahun 1920-an, dengan tokoh seperti Sidney Bechet, dan Coleman Hawkins. Lalu disempurnakan pada tahun 1930-an dengan Lester Young, lalu muncul Charlie Parker. Musisi yang disebutkan di atas bereksperimen dengan berbagai tone dan suara dari saxophone hingga teknik bermainnya berkembang seperti saat ini dan menjadikan saxophone menjadi alat musik yang sangat popular. Saat ini saxophone yang paling umum digunakan adalah Soprano (Bb), Alto (Eb), Tenor (Bb), dan Baritone (Eb). Pada saat ini terdapat berbagai macam merk saksofon yang beredar di pasaran seperti; Selmer, Conn, Yamaha, Yanagisawa, L.A.Sax, Jupiter, Lincoln, La Fleur, Weril, Lark dan Subaru.
Pemain saksofon disebut saksofonist.
Jenis - jenis saxophone
Dari sekian banyak jenis saxophone yang paling populer adalah Soprano (Bb), Alto (Eb), Tenor (Bb), dan Baritone (Eb). Dalam menentukan langkah pertama untuk belajar saxophone maka kita harus memilih jenis saxophone yang manakah yang paling tepat untuk mulai belajar.
Untuk pemula ada baiknya memilih saxophone jenis Alto. Kenapa Alto? Karena jenis inilah yang paling populer. Sebagai pemula kamu harus terbiasa dulu dengan alatnya, suaranya, cara memainkannya sampai lagu-lagu untuk mulai belajar.
Sebagian besar lagu jazz klasik atau lagu modern yang menggunakan saxophone kebanyakan menggunakan saxophone jenis alto. Sehingga kamu akan lebih familiar dan lebih mudah dalam mempelajari sebuah lagu. Tapi pilihan kembali lagi kepada diri kamu sendiri. Ingin memilih saxophone jenis lain pun tidak dilarang.
Komponen saxophone
Setelah mengetahui sejarah dan jenis saxophone patut diketahui juga bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah saxophone. Mari kita lihat gambar di atas. Bisa kita lihat komponen dalam saxophone mulai dari mouthpiece sampai bell.
Mouthpiece adalah salah satu komponen terpenting karena melalui mouthpiece lah seorang pemain saxophone melantunkan nada nada indahnya. Bagai sebuah microphone untuk penyanyi, maka mouthpiece adalah penghubung langsung antara pemain dengan alatnya.
Sekian tentang alat musik tiup ini, jika bosan dengan yang tiup tiup, aku ada nih yang petik petik, kalian bisa tekan ini
.
Perkenalan
Hallo sobat musik, perkenalkan namaku Caca, aku berasal dari sekolah MA Soebono Mantofani, kalau kalian ingin tau tentang sekolah ku bisa tekan disini atau bisa langsung cari di https://soebonomantofani.sch.id/
Diblog aku ini mari kita belajar lebih banyak tentang alat musik
Sejarah Alat Musik
Menciptakan musik merupakan bentuk hiburan paling tua. Siulan sebagai bentuk musik muncul pertama kali sekitar 40.000 tahun yang lalu. Setelah itu, ribuan jenis alat musik tercipta. Kreatifitas para musisi pada jaman now semakin dimanjakan dengan begitu banyak pilihan alat musik yang bisa dimainkan.
Berikut akan kami tampilkam beberapa jenis alt musik yang ada saat ini, setiap alat musik mengalami berbagai modifikasi yang makin menambah jenis dan ragam alt musik itu sendiri.
Fungsi Alat Musik Tradisional
1. Perantara Komunikasi
Dalam beberapa lingkungan komunitas masyarakat Indonesia ditemukan beberapa alat musik dimainkan sebagai media untuk berkomunikasi secara massal. Bunyi yang dihasilkan dari alat musik memberikan pertanda khusus yang oleh masyarakat pendengarnya dapat dipahami sebagai sebuah pesan atau isyarat tertentu. Khususnya di lingkungan masyarakat pedesaan, fungsi ini tampaknya masih relevan di era sekarang.
2. Hiburan Masyarakat
Di saat teknologi belum masuk ke dalam komunitas masyarakat di Indonesia, maka alat musik tradisional bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Dalam konteks masyarakat tradisional maupun modern, musik sering kali jadi pilihan hiburan untuk menghilangkan penat. Dalam sejumlah penelitian, bermain alat musik dapat melatih fokus dan kerja otak sehingga dapat merangsang kemampuan kognitif seseorang.
3. Media Upacara dan Budaya
Dalam beberapa budaya di Indonesia, suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional diyakini mampu memberikan energi khusus yang sifatnya immaterial dan mistis. Karena itu, alat musik juga sering kali difungsikan sebagai pelengkap dalam rangkaian ritual kebudayaan. Seperti pada gong luwang dalam instrumen gamelan Bali yang dianggap sakral dan umumnya dimainkan hanya dalam acara adat tertentu.
Jenis-jenis alat musik
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang menghasilkan nada. Alat music dapat membunyikan melodi dalam lagu secara lengkap. Bunyi yang dihasilkan dalam alat musik melodis ini mengatur nada utama dalam sebuah lagu atau musik.
Berikut jenis-jenis cara memainkan alat musik melodis beserta contohnya;
- Alat musik yang dipetik yaitu gitar, selain gitar, alat musik melodis lain yang dipetik ada ukulele, sasando, kecapi, dan mandolin
- Alat musik yang ditiup yaitu pianika. Selain pianika, seruling juga termasuk alat musik melodis yang ditiup. Selain itu ada juga flute, terompet, dan saxophone.
- Alat musik yang ditekan yang paling populer adalah piano, ada juga alat musik keyboard, organ, dan akordeon yang juga dimainkan dengan cara ditekan.
- Alat musik getar atau digoyang yaitu angklung.
- Alat musik yang digesek yang paling populer adalah biola. Biola dimainkan menggunakan alat gesek yang dibuat dari bahan khusus, namanya bow. Adapun alat musik melodis yang digesek lainnya ialah cello.
- Alat musik yang dihisap yaitu harmonika. Harmonika bisa mengeluarkan suara dari tarikan dan hembusan udara dari mulut pemainnya.
Alat Musik Harmonis
Alat musik jenis harmonis dimainkan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Berikut adalah contohnya:
- Gitar, ukulele dan guitalele. Ketiga alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Selanjutnya gambus, adalah alat musik yang mirip dengan gitar, cara memainkannya dengan cara dipetik dan punya beberapa senar.
- Piano, adalah alat musik harmonis modern yang juga populer yang dimainkan dengan cara ditekan.
- Harpa adalah alat musik harmonis yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.
- Sasando adalah alat musik harmonis yang berasal dari NTT, tepatnya dari Rote. Sasando merupakan alat musik dawai yang bisa dimainkan dengan cara dipetik.
Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada. Alat musik ini berguna untuk mengatur jalannya irama musik.
Alat musik ritmis adalah alat musik yang sering dijadikan pengiring lagu. Contohnya seperti drum dan marakas.
Musik sangat menyenangkan bukan, jika kamu terakhir utk lebih tahu ttg musik kamu bisa membaca blok ku yg lain. babaii
Sasando
Sasando
Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sasando tergolong dalam alat musik cordophone karena dimainkan dengan cara dipetik. Seperti yang dinyatakan oleh Paradisa (2009:112) bahwa sasando merupakan sebuah alat musik petik. Bentuknya seperti gitar, biola atau kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah terdapat ganjalan-ganjalan tempat senar-senar (dawaidawai) direntangkan. Ganjalan-ganjalan ini berfungsi memberi efek nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh kedalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas.
Sejarah Sasando
Zaman dahulu masyarakat dari pulau Rote alat musik sasando tercipta dari seorang pemuda bernama Sangguana yang terdampar di pulau Ndana. Pada masa itu merupakan zaman kerajaan, sehingga pemuda tersebut di bawa oleh masyarakat pulau Ndana kepada raja mereka. Ternyata pemuda tersebut memiliki bakat seni yang menakjubkan sehingga dia diperbolehkan tinggal di tempat tersebut.
Suatu hari putri raja menginginkan sebuah alat musik yang baru yang belum pernah dimiliki atau dimainkan oleh orang lain kepada Sangguana. Lalu alat musik tersebut dibuat oleh Sangguana dari daun lontar dan bilahan bambu yang ketika dimainkan menghasilkan suara yang merdu.
Di mana inspirasi untuk membuat alat tersebut dari sebuah mimpi. Dan akhirnya alat musik tersebut di hadiahkan kepada puri raja tersebut dan diberi nama “Depo Hitu” yang sekarang dikenal dengan nama Sasando.
Bentuk dan Bahan pembuatan Sasando
Sasando memiliki bentuk yang mirip dengan kebanyakan alat musik petik yang lainnya, seperti biola, gitar dan kecapi. Sasando memiliki beberapa bagain, bagian utama dari sasando terbuat dari bambu berbentuk tabung panjang. Bagian tengahnya diberi ganjalan-ganjalan/seperti tabung (dari atas ke bawah) yang terdiri dari senar pada tabung tersebut.
Senar-senar tersebut menghasilkan suara yang berbeda-beda jika dipetik. Kemudian tabung yang terdiri dari senar tersebut diletakkan diatas anyaman yang terbuat dari daun lontar berbentuk seperti kipas dan memiliki fungsi tempat resonansi sasando. Fungsi dari daun lontar ialah memantulkan getaran dari dawai-dawai (senar-senar) yang dipetik.
Seiring berkembangnya waktu muncullah sasando elektrik, namun bahan yang digunakan dalam membuat alat musik sasando elektrik bukan lagi dari daun lontar. Karena sasando elektrik tidak lagi membutuhkan ruang resonansi melainkan menggunakan sound system maupun speaker (pengeras suara) agar menghasilkan suara yang kuat yang bisa di dengar secara luas.
Secara umum sasando yang berukuran kecil memilki ukuran 30 cm, sedangkan ukuran besar 50 cm (panjang) dan 30 cm (lebar).
Cara memainkan Sasando
Sasando memiliki keunikan yang menjadi ciri khasnya, yakni dalam cara memainkannya dengan menggunakan kedua tangan untuk memetik senar dengan cara bersamaan. Namun dalam memetik senar arahnya berlawanan. Dalam memainkan accord digunakan tangan tangan. Sedangkan untuk mengatur melodi dan bass digunakan tangan kiri.
Jenis - jenis Sasando
1. Berdasarkan Alatnya
Sasando dibagi menjadi 3 berdasarkan alatnya. Dilihat dari ada atau tidak adanya alat tambahan, yang pertama sasando tradisional dan yang kedua sasando elektrik. Alat tambahan yang dimaksud disini ialah alat untuk memperkuat suara yang dihasilkan oleh alat musik sasando. Sasando tradisional memainkan sasando secara akustik. Sedangkan pada sasando elektrik, cara memainkannya bisa menggunakan alat sound system.
Sasando tradisional memiliki beberapa kelemahan yaitu saat memetik dawai, jari jemari bisa terhalang oleh daun lontar sehingga bunyi yang dihasilkan tidak bisa dinikmati secara maksimal atau suara yang dihasilkan kurang bagus.
Dan suara yang dihasilkan hanya dapat di nikmati oleh beberapa orang yang berada disekitar pemainnya saja atau dengan kata lain suara yang dihasilkan tidak luas. Sehingga terciptalah sasando elektrik dengan 30 dawai.
2. Berdasarkan Suara Yang Dihasilkan
Berdasrkan suara yang dihsailkan alat musik sasando dibagi menjadi 3 jenis yakni sasando biola, sasando gong dan sasando dobel. Pengolongan ini ditentukan dari kebutuhannya saat melakukan pertunjukan.
a. Sasando biola
Sasando biola ialah sasando dengan nada diatonis. Bentuk dari sasando ini mirip dengan sasando gong, namun memiliki perbedaan yaitu diameter bambu dari sasando biola lebih besar daripada sasando gong.
Kenapa disebut dengan sasando biola, kerena mempunyai bunyi/ nada yang dihasilkan mirip dengan biola. Nada dari sasando biola awalnya 30 senar (dawai) kemudian bertambah menjadi 32-36 senar. Konon ceritanya sasando biola telah berkembang sejak abd ke-18.
b. Sasando gong
Sasando gong ini memiliki nada pentatonik, dan dimainka dengan menggunakan irama gong. Sasando gong lebih populer di Pulau Rote, karena sering dimainkan untuk mengiringi syair-syair khas dari pulau Rote.
Senar (dawai) yang dimiliki sasanso gong berjumlah 7. Lalu berkembang dari 7 menjadi 11. Sama halnya dengan sasando biola, kenapa disebut sasando gong karena suara yang dihasilkan mirip gong.
c. Sasando dobel
Alat musik sasando dobel menghasilkan suara dua buah sasando. senar yang dimiliki sasando dobel sebanyak 56 dawai dan 84 dawai.
3. Berdasarkan Jumlah Dawai (Senar)
Sasando secara umum memiliki 10 dawai. Berdasarkan jumlah senarnya sasando dibagi menjadi :
Sasando gong memiliki 7 dawai dan 11 dawai
Sasando yang memiliki 24 dawai dan 26 dawai
Sasando engkel memiliki 28 dawai
Sasando biola memiliki 30 dawai, 32 dawai, dan 36 dawai
Sasando dobel memiliki 56 dawai dan 84 dawai
Dari ulasan diatas mulai dari sejarah sasando, bentuk dan bahan sasando, cara memainkannya serta jenis-jenis dari sasando semoga bisa memberikan edukasi yang baru mengenai alat musik tradisional pulau Rote ini.
Selain sasando, gitar adalah alat musik petik yg menyenangkan juga loh. Ingin tahu lebih banyak tentang Gitar? Kalian bisa baca disini