Selamat Datang... Blog ini menjadi saksi, bahwa kita pernah jumpa dalam dunia maya :)

Mengenal komponen penyusun

 Assalamualaikum Wr Wb. 

Hallo semua aku Caca, di postingan ini aku akan menjelaskan detail lebih mendalam tentang gitar, apa itu Gitar? Apa bedanya gitar dgn ukulele? apa saja komponen yang ada pada gitar, dsb.


Yang pertama akan kita bahas adalah apa itu gitar??

Gitar adalah alat musik yg memainkannya dengan cara dipetik, gitar terdiri dari 6 senar. Nah berbeda dengan ukulele yang hanya memiliki 4 senar atau bisa kita sebut dengan (mini guitar), tetapi terkadang ada mini guitar yang memiliki 6 senar loh.


Selanjutnya kita akan membahas apa saja komponen - komponen penyusun gitar.

1. Headstock 

Bagian ini berada tepat di bagian paling atas gitar, sebagai tempat dari bagian tuner serta nut.

2. Nut

Merupakan sebuah bantalan kecil yang digunakan untuk menyangga keenam senar gitar, salah satu fungsi nut yg lain adalah untuk membuat suara gitar yang dikeluarkan terasa nyaring.

3.  Tuner

Tuner adalah mesin pemutar pada gitar, jumlah tuner yang ada pada sebuah gitar memiliki jumlah yang sama dengan senar. tuner berfungsi untuk mengatur kuat tegangan pada senar

4. Fret

fret adalah besi melintang pada fingerboard atau fretboard. fret berfungsi menentukan nada pada senar saat dimainkan

5. Leher atau Neck

Bagian digunakan sebagai tempat tangan kiri untuk memegang gitar.

6. Penghubung atau Heel

Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan bagian leher dengan bagian badan gitar.

7. Badan atau Body

Bagian ini sepertinya tidak perlu dijelaskan yah, karna body memakan 80% bagian gitar

8. Bridge

Bagian ini berfungsi untuk mengaitkan senar pada alat musik gitar dengan body.

9. Soundboard

Merupakan sebuah kotak resonansi suara yang ada pada gitar.

10. Lubang suara

Salah satu bagian gitar yang berfungsi sebagai akses dari bagian soundboard.

11. Senar atau String 

Bagian ini adalah alat yg kalian petik untuk menghasilkan suara.

12. Saddle

Saddle merupakan bantalan yang berada pada bagian bridge gitar.

13. Fingerboard atau fretboard

Bagian ini digunakan untuk menempatkan jari tangan saat menekan senar yang ada pada fret.


Share:

Membuat Tifa

TAHAPAN MEMBUAT ALAT MUSIK TIFA


      Alat musik tifa juga merupakan alat musik tradisional khas Indonesia bagian Timur, khususnya pada Maluku dan papua. Jika diamati secara sekilas, alat musik tifa ini mempunyai bentuk yang yang hampir sama gendang yang mana pada bagian tengahnya dilubangi.

Alat musik Tifa sendiri merupakan alat musik yang biasa dimainkan oleh para suku Asmat. Kelompok suku ini dikenal juga dengan kemampuan serta kelihaiannya dalam memainkan alat musik Tifa.

Adapun langkah-langkah dalam membuat alat musik tifa, sebagai berikut.


1. Pemilihan Jenis Pohon

Memilih pohon linggua yang berkualitas, yang kemudian ditebang dan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Kayu linggua ini juga dibuat menyerupai bentuk gendang. Namun, ukuran serta ketinggiannya berbeda. Tinggi dari alat musik tifa ini sendiri disesuaikan dengan jenis serta asal pembuatannya.


2. Pengosongan Isi Kayu

Setelah membentuk kayu linggua yang sesuai dengan ketinggian serta ukurannya. Kayu ini kemudian dibuat seperti tabung, yang di mana pada bagian tengah dari kayu ini dilubangi dan dikosongkan. Tujuan dari dilubangin pada bagian tengahnya adalah agar menghasilkan bunyi nyaring ketika dipukul. Proses pengosongan isi kayu tak memakan waktu lama karena menggunakan alat khusus demi memudahkan setiap prosesnya.


3. Pengeringan Kulit Hewan

ada tahapan ini, kayu yang telah dibentuk dan dilubangi tadi kemudian akan ditutup pada bagian bawah ujungnya serta pada ujung alat musik ini biasanya ditutup dengan menggunakan kulit hewan, umumnya yang digunakan ialah kulit rusa. Pada daerah tertentu, penutup dari alat musik tifa ini menggunakan kulit soa-soa ataupun biawak yang telah dikeringkan sebelumnya.


4. Pemasangan Penutup Tifa

Setelah selesai mengeringkan kulit hewan yang digunakan untuk menutup alat musik ini, langkah selanjutnya adalah kulit hewan tersebut kemudian dipanaskan. Tujuannya adalah agar kulit hewan ini tertarik kencang. Menurut pengrajin alat musik tifa, semakin kering kulit hewan tersebut maka akan semakin bagus juga bunyi yang dihasilkan, yaitu lebih nyaring dan kuat. Setelah kering, barulah pemasangan penutup tifa dilakukan.


5. Pengukiran Alat Musik Tifa

Selesai menutup bagian ujung dari alat musik, bagian terakhirnya adalah memberikan sentuhan seni. Kesenian dalam menghiasi tifa ini pada umumnya disesuaikan dengan daerah pembuatannya.


Share:

Sejarah Tifa

 ALAT MUSIK TIFA



Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya berasal dari Maluku dan Papua. Alat musik ini memiliki bentuk yang menyerupai gendang serta terbuat dari kayu yang di lubangi pada bagian tengahnya. Setelah dilubangi, kemudian ditutupi dengan kulit hewan (biasanya kulit rusa). Dengan begitu, ketika alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul bisa menghasilkan suara yang bagus dan indah.

Alat musik tifa itu sendiri memiliki beberapa jenis, seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong serta Tifa Bas. Sementara itu, bentuk dari alat musik tifa biasanya dibuat dengan ukir-ukiran khas daerahnya. Badan kerangkanya juga terbuat dari kayu yang dilapisi oleh rotan sebagai pengikatnya dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya. Terlebih lagi, alat musik tifa antara daerah yang satu dengan daerah lainnya belum tentu sama atau bisa dibilang memiliki ciri khasnya masing-masing.

Alat musik Tifa umumnya digunakan untuk mengiringi tarian perang serta beberapa tarian daerah lainnya. Adapun kesenian yang biasa menggunakan alat musik tifa sebagai pengiringnya, seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik totobuang, tarian tradisional suku Asmat serta tari Gatsi.

Di daerah Maluku, alat musik tifa ini dikenal dengan nama Tahitoe dan biasa dimainkan di daerah Maluku Tengah. Sementara itu, di Pulau Aru, alat musik tifa dikenal dengan nama Titir.


Mitos Alat Musik Tifa

      Asal-usul tifa tak lepas dari mitos-mitos di kalangan masyarakat pedalaman Papua.

Konon katanya, terdapat dua bersaudara asal Papua yang bernama Fraimun serta Saran Bayar. Mereka melakukan petualangan dan pergi meninggalkan desa yang sudah tenggelam. Lalu, mereka memilih untuk menetap di Wamp Ender, Biak Utara. Saat sedang berburu di malam hari, dua bersaudara ini kemudian menemukan pohon opsur, sebuah pohon yang mengeluarkan suara di tengah hutan.

Keesokan harinya, saat kembali mendatangi pohon untuk mencari tahu asal suara, ternyata mereka menemukan lebah madu, biawak, soa-soa dan binatang-binatang lain yang tinggal di pohon tersebut.

Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk menebang pohon dan membuang bagian tengahnya dengan menggunakan besi panjang yang mana ujungnya sudah dibuat dengan tajam. Kemudian, bagian pohon yang sudah dilubangi dibuat hingga sama seperti pipa. Hal ini dilakukan agar pohong yang dilubangi terlihat rapi.

Awalnya, sang adik berniat menutupi salah satu sisinya dengan menggunakan kulit paha sang kakak, namun karena akan menyakiti sang kakak akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan kulit soa-soa. Cara menangkap soa-soa juga terbilang cukup unik, mereka tak menangkapnya begitu saja, tetapi malah memanggil hewannya dengan menggunakan bahasa Biak.

“Hei, napiri Bo..”. Entah mengapa hewan ini seperti paham serta mengerti dan mendatangi keduanya begitu saja. Soa-soa pun kemudian dibunuh dan dikuliti untuk yang kemudian kulitnya digunakan untuk menutupi salah satu permukaan lubang kayu, dan hasilnya berupa alat musik tifa sebagaimana yang kita kenal saat ini

Share:

Memainkan Kolintang

 BAGAIMANA CARA MEMAINKAN KOLINTANG ?




      Pertanyaan seperti itu seringkali muncul bagi mereka yang baru saja mengetahui apa itu alat musik kolintang.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, cara memainkan alat musik kolintang adalah dengan dipukul menggunakan mallet atau alat pemukul khusus. Alat pemukul itu khusus agar suara yang dikeluarkan akan terdengar bagus dan merdu. Maka dari itu, di bagian ujung mallet atau alat pemukul Kolintang biasanya diberi bantalan kain.

Demikian seperti halnya alat pukul musik Gamelan, mallet atau alat pemukul Kolintang yang digunakan untuk memukul Kolintang tersebut biasanya terdiri dari tiga buah yang diberi nomor tersendiri. Untuk mallet nomor satu biasanya digunakan di tangan kiri, sedangkan nomor dua dan tiga dipegang di tangan kanan.

Khusus untuk stik dua dan tiga biasanya dipasang di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan. Sama dengan alat musik pada umumnya, alat musik Kolintang mempunyai accord sendiri yang dipukul secara bersamaan. Namun, untuk jenis Kolintang bas dan melodi biasanya dimainkan tanpa accord. Meskipun begitu, disesuaikan dengan nada yang diinginkan, sehingga untuk memainkannya hanya butuh dua stik saja.

Share:

Apa Itu Kolintang?

 KOLINTANG


       Kata ‘Kolintang’ ini pada dasarnya berasal dari bunyi “tong” untuk nada rendah, ting untuk nada tinggi, dan tang untuk nada tengah. Dahulu, orang Minahasa biasanya mengajak bermain kolintang dengan mengatakan “Mari kita ber-tong-ting-tang” atau dalam bahasa daerah Minahasa “Maimo Kumolintang”. Dari kebiasaan pengucapan itulah, maka hingga saat ini muncul istilah “Kolintang”.

Alat musik kolintang awalnya hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan berjejer di atas kedua kaki pemainnya yang duduk di tanah, dengan posisi kedua kaki lurus ke depan. Namun, dari waktu ke waktu, penggunaan kaki pemain diganti dengan dua batang pisang, sehingga Kolintang dapat berdiri dan dimainkan dengan cara berdiri juga. Peti resonator mulai digunakan sejak kedatangan Pangeran Diponegoro dan pengikutnya untuk menjalani pengasingan di Minahasa pada 1830 yang membawa seperangkat gamelan. Untuk peti resonator itu sendiri biasanya terbuat dengan menggunakan kayu keras seperti jati atau mahoni. Seiring dengan berjalannya waktu, Kolintang mulai menggunakan peti resonator dalam pembuatannya.

Pada saat itu, Kolintang hanya terdiri dari satu melodi yang memiliki susunan nada diatonis, dengan jarak dua oktaf dari nada. Selain itu, sebagai pengiring dari Kolintang, digunakan beberapa alat musik lainnya, seperti gitar, ukulele dan bas. Namun, pada tahun 1960, berkembang hingga menjadi tiga setengah oktaf dengan nada satu kres, naturel, dan satu mol. Dasar nadanya masih terbatas pada tiga kunci (naturel, 1 mol, dan 1 kruis). Tidak hanya itu, berjalannya waktu membuat jarak nadanya berkembang lagi menjadi empat setengah oktaf dari F sampai dengan C.

Sebagai alat musik pun Kolintang terus mengalami perkembangan. Pada awalnya, hanya instrumen kolintang melodi saja. Namun, berdasarkan catatan Beiby Sumanti dalam Kolintang Inspirasi Indonesia, Kolintang yang secara lengkap memiliki hingga sepuluh musik, yaitu melodi 1 (ina esa), melodi 2 (ina rua), melodi 3 (ina taweng), cello (cella), bass (loway), tenor 1 (karua), tenor 2 (karua rua), alto 1 (uner), alto 2 (uner rua), ukulele atau alto 3 (katelu).Kolintang melodi berfungsi sebagai pembawa lagu terutama lagu-lagu daerah Minahasa. Pada umumnya, pemain melodi menggunakan dua atau tiga pemukul. Jika salah satu pemukul memainkan lagu, maka pemukul lainnya memainkan kombinasi atau nada-nada improvisasi Untuk memainkan nada panjang, maka pemain Kolintang harus menggetarkan pemukulnya atau nada yang dipukul harus ditahan. Hingga kini, perkembangan alat musik Kolintang masih tetap berlangsung, baik dari segi kualitas alat, perluasan jarak nada, ataupun bentuk peti resonator.

Share:

Sejarah Kolintang

 SEJARAH KOLINTANG


       Zaman kala itu, ada sebuah desa yang sangat indah dan permai yang bernama adalah To Un Rano. Desa itu saat ini lebih dikenal oleh banyak orang dengan nama desa Tondano. Mula-mulanya, di desa yang terletak di daerah Minahasa ini, ada sosok gadis cantik jelita yang sudah tersohor ke seluruh pelosok desa, sehingga banyak pemuda yang jatuh hati. Sang gadis itu bernama Lintang, sosok yang pandai bernyanyi dan memiliki suara emas yang nyaring sekaligus merdu, sehingga banyak orang yang kagum dengan suaranya.

Pada suatu waktu, sebuah pesta muda-mudi diselenggarakan di desa To Un Rano. Saat itu, muncullah seorang pemuda gagah dan tampan yang kemudian berkenalan dengan Lintang, ia menyebut namanya, Makasiga. Singkat cerita, Makasiga jatuh cinta dengan Lintang, kemudian memutuskan untuk meminang Lintang. Akan tetapi, ada satu syarat jika pinangan Makasiga ingin diterima oleh Lintang, yakni Makasiga harus mencari alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas.

Atas keinginan dan syarat yang harus dipenuhi, kemudian Ma?asiga pun pergi berkelana keluar masuk hutan hanya untuk mencari alat musik yang diinginkan Lintang. Ketika malam tiba, badan Makasiga tampak kedinginan, tetapi keesokan harinya ia tetap membelah-belah kayu untuk kemudian dijemurnya. Setelah belahan-belahan kayu sudah cukup kering, kemudian mengambil satu persatu belahan kayu tersebut dan kemudian dilemparkannya kayu-kayu itu ke berbagai tempat.

Ketika belahan-belahan kayu jatuh dan membentur tanah, seketika terdengar bunyi-bunyian yang amat nyaring dan merdu. Makasiga senang bukan kepalang, berkat ketekunan dan keuletannya, ia berhasil membuat alat musik. Sementara di tempat lain, dua orang pemburu juga mendengar bunyi-bunyian itu, sehingga berusaha mencari sumber bunyi tersebut. 

Singkat cerita, Makasiga jatuh sakit dan kurus kering karena terlalu fokus mencari alat musik untuk Lintang, sehingga ia lupa makan dan minum. Dua orang pemburu tadi menemukannya dan membawanya kembali ke desanya. Namun, karena sakitnya semakin parah, Makasiga pun meninggal dunia. Mendengar Makasiga meninggal, Lintang pun sakit parah dan menyusulnya ke alam baka.

Kisah ini adalah cerita rakyat Minahasa mengenai asal usul alat musik kolintang yang merupakan alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara. Berasal dari bahan kayu, tetapi jika dipukul tentunya bisa menghasilkan bunyi-bunyi yang nyaring dan merdu, sehingga banyak orang yang ingin mendengarkannya.

Bunyi yang dihasilkan dapat mencapai nada-nada tinggi ataupun rendah tergantung selera pemain alat musik kolintang. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat Kolintang adalah kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau jenis kayu lain yang ringan, tetapi bertekstur padat dan serat kayunya tersusun rapi, seperti membentuk garis-garis horizontal.

Cerita sejarah tentang alat musik kolintang itu diambil dari buku Kolintang: Kisah Alat Musik Khas Minahasa karya E. H. Rauw.

Share:

Inflasi

 Apa itu Inflasi?

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

     Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Apa yang menyebabkan Inflasi?

    Penyebab inflasi karena banyak faktor. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, setidaknya ada enam faktor penyebab inflasi antara lain permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

     Penyebab inflasi lainnya yakni adanya peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

     Penyebab inflasi berikutnya perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan terakhir penyebab inflasi karena kekacauan ekonomi dan politik seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun 1998.

Apa dampak dari Inflasi?

     Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi perekonomian suatu negara, diantaranya inflasi bisa menggerus daya beli masyarakat. Jika kondisi ini daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal, motor penggerak ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

     Inflasi juga berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, tetapi biaya pengeluaran atau belanja membengkak karena kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.

     Dampak selanjutnya dari inflasi adalah memengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara. Akibat inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun yang bisa menyebabkan devisa berkurang.

     Inflasi juga bisa memengaruhi minat orang menabung di bank. Hal ini disebabkan karena bunga simpanan tabungan menjadi kecil karena tergerus inflasi. Belum lagi, menabung di bank juga mengeluarkan biaya administrasi setiap bulan, sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim.

     Lebih jauh, inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang suatu negara. Kestabilan kurs mata uang mengandung dua aspek, yakni kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

     Kondisi inflasi pun bisa mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.


Kalian telah mengetahui nih tentang inflasi spt apa itu Inflasi penyebabnya dan dampak"nya bagi masyarakat, ada banyak hal lagi yg harus kalian ketahui kalia bisa membaca itu di sini teman

Share:

Blogroll

Labels

About

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Advertising

Advertising

Hallo sobat musik

Mari tahu lebih banyak tentang alat musik!

Mengenal komponen penyusun

 Assalamualaikum Wr Wb.  Hallo semua aku Caca, di postingan ini aku akan menjelaskan detail lebih mendalam tentang gitar, apa itu Gitar? Apa...

Label